August 27, 2013

Sejarah Observatorium Bosscha

By the 1920s, Karel Albert Rudolf Bosscha has became one of the richest man in Java. He was born in 1865 in The Hague, The Netherlands, the son of physicist Johannes Bosscha, Jr.—The chair of the physics department at the polytechnical school of Delft (later Delft Institute of Technology)—and Paulina Emilia Kerkhoven, the daughter of a tea magnate in Java. Bosscha studied engineering at his father’s school, and became a member of a local astronomical association.

Karel Albert Rudolf Bosscha

Dalam tulisan yang cukup panjang tentang Sejarah Observatorium Bosscha ini juga diuraikan sedikit bahwa awalnya K.A.R. Bosscha bekerja pada Malabar Tea Plantation di Pangalengan yang kini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara.

Simak tulisan lengkapnya pada halaman The beginning of an independent tradition of astronomical research in Indonesia: The history of Bosscha Observatory 1919-1939

Oh iya, kamu bisa berkunjung ke Observatorium Bosscha di Lembang bila sedang bermain-main di Bandung. Tapi ingat, Observatorium Bosscha adalah tempat penelitian, bukan tempat wisata. Demikian wanti-wanti pada halaman yang berisi informasi lengkap berkaitan kunjungan untuk khalayak ramai pada halaman Kunjungan Publik, Observatorium Bosscha.

No comments:

Post a Comment