Katanya membuat blog untuk sharing. Katanya aku ngeblog karena pengen belajar nulis. Katanya karena comfort zone di situ. Katanya menulis blog karena senang banget nulis. Katanya lagi karena pengen dapat banyak comment. Aku ngeblog karena pingin banyak teman.
Katanya juga karena tuntutan zaman. Ada punya yang ngeblog karena iseng, karena boring. Aku menjadi blogger karena terinspirasi seseorang. Karena ingin punya fans. Dan kata yang di sebelah sana, biar dapat duit. Aku sih sekedar bikin lapak.Bah! banyak kali pun alasan mereka. Hahaha. Coba simak yang satu ini. Aneh.
Catat: "Aku" pada kalimat di atas, bukan Aku sebagai yang nulis, tapi mereka *sambil nunjuk hidung kamu yang baca* Hahaha.
to blog or not to blog that is the question
Aku ngeblog karena aku... Sebuah dialog.
A: Pingin buat tempat sampah
B: Tempat sampah??
A: Iya tempat sampah, kind of trash bag gitu deh
B: Aku punya tuh yang hitam, mau?
A: Euuu bukan tempat sampah beneran
B: Nah, lalu? Katanya trash bag
A: Tempat sampah uneg-uneg
B: Oooh, ngerti-ngerti
B: Curhat personal? private dong ya?
A: Belum memutuskan. Masih level pingin hehe.
B: Eeeh, Video? Voice? atau Text?
A: Apa ajalah, hari gini kan semuanya bisa dijadikan satu.
B: Oooh, *manggut-manggut* (sok ngerti, sih)
A: Buatin dong!
B: He? Kok?
A + B: *silent mode ON* (nerusin makan tempe goreng tepung + nasi hangat)
Di seberang sana, setiap kali mencari sesuatu, pasti aja nemu tempat sampah. Hasil kutip sana, kutip sana. Hasil salin dari sini, dari situ. Jadi ya cocok juga kalau si A menyebut ini (baca: blog) sebagai tempat sampah. Soalnya gak ada lagi tuh yang namanya memberikan sekedar rujukan ke sumber asli. Apalagi level formal citation.
Ah sudahlah, tumpahkan saja yang mau kamu tulis, yang mau kamu ocehin, yang mau kamu biarkan mereka nonton. Sisanya urusan Google. Gitu? Tahu gak sih kalo blog itu hanya trend sesaat? Ibarat batu akik yang sedang naik daun. Qiqiqi.
No comments:
Post a Comment