December 21, 2013

Cabut Gigi Geraham Bungsu

Cabut Gigi Geraham Bungsu

Gigi Geraham Bungsu atau Gigi Bungsu dikenal dengan Third Molar atau kode M3 dalam istilah Anatomi Gigi. Gigi Geraham Bungsu biasanya tumbuh saat seseorang berumur antara 18 hingga 30 tahun. Sesuai julukannya, Gigi Bungsu akan hadir paling akhir dari jumlah total 12 buah gigi geraham yang normalnya dimiliki oleh orang dewasa. Namun entah nasib sial apa yang menimpanya, kehadiran si gigi geraham bungsu saat ini cenderung tidak diharapkan. Hahaha.

cabut gigi geraham bungsu
Gigi yang sehat akan bahagia membantu kita mencerna makanan.

Itu semua terjadi—katanya—sebagai efek samping evolusi, sehingga sebagai geraham yang fungsi awalnya untuk melumat, menggiling, atau menggerus makanan bisa dikatakan menjadi berkurang. Ya iyalah, sekarang makanan kita sudah tersaji dalam bentuk lebih lunak setelah melewati beragam proses saat dimasak. Sedikit ngomongin evolusi; kalo saja evolusi itu tidak ada, mungkin rahang kita nyaris masih berbentuk segi empat atau persegi panjang semua dong.

Dalam Bahasa Inggris, gigi bungsu disebut sebagai Wisdom Tooth. Ini tentu karena kehadirannya yang paling akhir tadi. Sehingga kehadiran gigi geraham bungsu pada seseorang, seharusnya menandakan bahwa orang itu sudah semakin dewasa dan mulai lebih bijak dalam segala hal. Itu seharusnya, kenyataannya kebanyakan orang tambah tua tanpa bertambah dewasa apalagi bertambah bijak. Hahaha.

Kembali ke cerita utama tulisan ini, aku baru saja kehilangan 4 buah gigi geraham akibat kelalaian. Nah kan lalai, itu tanda bahwa aku pun termasuk pada orang kebanyakan yang tak bertambah bijak bahkan setelah memiliki wisdom teeth :P

Kelalaian merawat gigi sejak dini, dalam hal ini lali mengikuti anjuran dokter untuk mencabut gigi geraham bungsu, berakibat pada rusaknya gigi geraham lainnya. Kerusakan fatal terakhir yang terjadi awal bulan ini adalah gigi geraham yang mendampingi si bungsu tersebut retak (pecah tapi tidak bisa diangkat tanpa operasi). Ouch. Hingga akhirnya aku memutuskan menemui dokter gigi kembali untuk berkonsultasi dan mendapatkan tindakan medis yang terbaik. Hasil akhirnya, dengan petunjuk dokter yang jelas tanpa mantra, aku harus mengikhlaskan ke empat buah gigi geraham bawah, termasuk dua buah gigi bungsu yang sejak awal tumbuh sudah teridentifikasi tumbuh tidak normal (cenderung miring dan menabrak "sang kakak" yang berada disebelahnya.)

Sekedar kamu tahu, proses cabut gigi geraham bungsu itu sakit. Beneran, cabut gigi bungsu itu sakit bila kamu takut di suntik. Tapi kalo kamu tidak takut disuntik, maka semua prosesnya seharusnya ya biasa saja. Tapi ngomongin soal sakit atau tidak itu sebetulnya relatif, tergantung respon tubuhmu sendiri (ini penting) dan keahlian dokter gigi yang melakukan prosedur pengangkatan gigi bungsu tersebut. Urusan bengkak setelahnya (pasca operasi) itu wajar, masa sih kamu gak pernah luka? Luka sedikit saja tubuh kita bereaksi, apalagi luka setelah operasi. Kalau merasa bengkaknya kelamaan, coba konsultasikan kembali. Barangkali ada mata bor atau mungkin jarum jahit yang ketinggalan di dalam gusi kamu. Hahaha.

Perlu kamu ketahui juga, pengangkatan gigi geraham bungsu normalnya dilakukan oleh seorang ahli atau spesialis bedah mulut, lihat tambahan gelar Sp BM dibelakang nama sang dokter. Sedikit cerita yang aku alami kemarin adalah, pengangkatan 2 buah gigi geraham di bagian kiri bawah memerlukan 2 suntikan bius lokal dan prosesnya lebih cepat, mungkin karena giginya sudah retak dan goyang. Tidak terjadi pembengkakan berlebihan setelah operasi (gak sampai terlihat oleh orang lain).

Sementara pada pengangkatan sisanya (juga 2 buah geraham) di bagian kanan bawah, memerlukan 3 suntikan bius lokal. Agar lebih jelas, 3 suntikan tersebut berarti 3 titik / tempat, bukan penambahan jumlah atau dosis obat bius yang diberikan. Dan proses pengangkatan gigi secara keseluruhan sedikit lebih lama, mungkin selisih 15 hingga 20 menit, karena mata bor yang digunakan kalah oleh kerasnya tulang rahang wakakaka. Serius, mata bornya sampai patah. Halaaah. Untung saja mata bor yang patah tidak diabadikan dalam tulang rahang oleh sang dokter. Dua hari setelah operasi gigi masih terjadi pembengkakan, dan terasa nyeri kalau sampai kamu menonjok rahang bawah. Kalo dielus-elus doang sih asik. Hihihi.

Pada proses pengangkatan atau pencabutan ke empat gigi tersebut, semua gigi tetap dalam kondisi utuh. Atau dengan kata lain, tidak ada proses pemotongan gigi secara sengaja oleh dokter. Sehingga gigi-gigi tersebut bisa aku bawa pulang ke rumah sebagai oleh-oleh pada orang rumah untuk memperlihatkan bentuk kerusakan gigi bila kita lalai merawat gigi. Tapi maaf, tidak keren bila aku pajang disini.

Kesimpulan cerita panjang dari awal, bila hasil konsultasi dengan dokter ahli menyatakan bahwa gigi bungsu kamu perlu dicabut. Segeralah atur jadwal untuk eksekusi cabut gigi geraham bungsu tersebut ketika ada kesempatan. Iyes, ada kesempatan itu berarti ada waktunya, juga ada uang untuk membayar biaya operasi kecil tersebut. Bukan apa-apa sih, karena kehilangan satu gigi itu lebih baik daripada kehilangan empat gigi. Jadi gak bisa ngebut nih kalo balapan makan. Hahaha.

Penasaran seperti apa proses operasi yang dilakukan saat pengangkatan gigi bungsu? Video pendidikan ringkas berbahasa Melayu berikut mungkin dapat membantu menjelaskan lebih mudah. Tapi kalau kamu penakut, sebaiknya gak usah lihat. Nikmati saja proses pencabutah graham bungsu kamu nanti. Oke?

No comments:

Post a Comment